Solmihana Hevy Suryanti biasa
dipanggil dengan Hana, lahir pada 13 Juni 1983 di sebuah desa di kecamatan
Bakung Blitar selatan, tempat dimana ayahnya mengabdikan diri sebagai kepala
sekolah SD. Ia terlahir dari pasangan Makmur Hardjo Santoso dan Miati. Ibunya
adalah seorang ibu rumah tangga.
Hana merupakan anak bungsu dari lima
bersaudara. Sejak kecil dia sering berpindah sekolah ke daerah dimana ayahnya
bertugas. Meski sering berpindah tempat, dia merasa senang karena punya banyak
teman di daerah yang berbeda.
Setelah lulus SMA, Hana tidak
berfikir untuk meneruskan pendidikan di bangku kuliah dan ingin bekerja. Selain
dia merasa perekonomian orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikan di
jenjang perguruan tinggi, dia ingin bekerja untuk meringankan beban orang
tuanya.
Sehingga dia memutuskan untuk ikut
kakak laki-lakinya yang bekerja di salah satu pabrik di Malang. Ternyata
ayahnya ingin dia melanjutkan pendidikan ke jenjang S-1 dengan harapan supaya
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Ayahnya tidak pernah memaksa Hana untuk
melanjutkan di jurusan pendidikan dan meneruskan pengabdiannya sebagai seorang
guru.
Beliau hanya berharap anak bungsunya
mendapatkan gelar sarjana dan bisa menggapai cita-citanya. Akhirnya kakaknya
mendaftarkan Hana di Universitas Gajayana Malang dan mengambil jurusan Bahasa
dan Sastra Inggris di fakultas sastra. Tanpa mempertimbangkan apapun, dia
menuruti apa yang sudah menjadi keputusan ayah dan kakaknya.
Sewaktu kuliah, tanpa sepengetahuan
orang tua dan kakaknya, Hana bekerja di dunia perhotelan. Pekerjaan itu
diperolehnya ketika dia mendapatkan tugas penelitian dari dosen mata kuliah
English for Tourism and Hotel di salah satu hotel bintang 3 di kota apel
Batu-Malang.
Pada waktu itu kebetulan hotel
tersebut membuka lowongan pekerjaan. Hana tidak menyianyiakan kesempatan itu
dan mendaftarkan diri untuk bekerja di hotel tersebut. Yang ada dalam pikiran
Hana pada waktu itu hanyalah ingin bekerja dan bisa membiayai kuliahnya sendiri
tanpa harus bergantung pada ayahnya yang ketika itu memasuki purna tugas. Dia
berhasil lulus S-1 dengan IPK yang memuaskan meskipun membutuhkan waktu 5 tahun
karena harus kuliah sambil bekerja.
Pada tahun 2008 Hana memutuskan
untuk keluar dari pekerjaanya karena menikah dan harus mengikuti suaminya.
Setelah menikah dia berfikir jika hanya menjadi ibu rumah tangga, ilmu yang dia
dapat selama kuliah akan hilang. Sehingga dia memutuskan untuk bergabung di
sebuah lembaga kursus bahasa Inggris.
Seiring berjalannya waktu, dia
memberanikan diri untuk membuka les privat di rumah meskipun hanya mengajar
beberapa siswa yang merupakan anak yatim santunan dari ibu mertuanya dan tanpa
memungut biaya.
Dia berfikir meskipun belum bisa
menyantuni secara finansial tetapi dia bisa berbagi sedikit ilmu yang dia
miliki dan bisa bermanfaat bagi anak-anak yatim tersebut. Beberapa bulan
berjalan tepatnya di pertengahan tahun 2010 dia mendapatkan tawaran untuk
menjadi pengajar di lembaga sekolah yaitu SDI Ma’arif Kota Blitar.
Dia dipercaya sebagai guru bahasa
Inggris dan mengajar di kelas 3. Meskipun bukan dari jurusan pendidikan namun dia belajar dari
para pengajar senior bagaimana metode mengajar yang baik dan benar.
Pada tahun 2014 Hana di percaya oleh
bapak kepala sekolah untuk membantu bapak Umar Al Faruq di jajaran struktur
kendali mutu sebagai staf. Seiring berjalannya waktu dan dengan kesibukan bapak
Umar Al Faruq dalam menyelesaikan pendidikan S-2 nya, Hana di beri kesempatan
mewakili beliau dalam melaksanakan program-program kendali mutu SDI Ma’arif
kota Blitar.
Program-program tersebut diantaranya
yaitu;
Membentuk tim kendali mutu yaitu
petugas penerima penyetoran worksheet, petugas pengedit materi, petugas
pengedit bahasa serta petugas penata worksheet per kelas untuk mempermudah wali
kelas dalam pengambilan worksheet.
Program pembuatan worksheet dengan
format yang baru
Koordinasi dengan pihak pengganda
worksheet ( percetakan ) dalam menyelesaikan permasalahan / kendala yang selama
ini terjadi.
Pelatihan pembuatan worksheet yaitu
penyamaan format worksheet ( font penulisan, spasi, ukuran kertas dll),
penyusunan worksheet yang benar, penambahan motto pendidikan sesuai dengan tema
untuk menarik perhatian siswa supaya rajin belajar.
Supervisory penyetoran worksheet menjelang
ujian semester 1
Meski terkadang merasa belum mampu,
Hana tetap terus belajar pada tugas yang saat ini diembannya. Dengan tulus
iklhas memberikan loyalitas pada lembaga sekolah yaitu SDI Ma’arif kota Blitar
yang memberinya kesempatan mengabdikan diri.
Hana adalah sosok yang penyabar dan
pecinta anak-anak. Dia berharap bisa terus mengabdikan diri sebagai pengajar
khususnya siswa siswi SDI Ma’arif kota Blitar. Dia ingin berbagi sedikit ilmu
yang dia punya dengan generasi penerus bangsa. Dia bangga menjadi seorang guru.
Sebuah pekerjaan mulia yang dulu
diemban ayahnya. Meskipun sebenarnya menjadi seorang guru bukanlah
cita-citanya. Tetapi dia percaya Allah memberikan jalan itu karena Allah
menganggapnya mampu menjalankannya.
Akhirnya dengan tekat terus belajar,
Istri dari Diyan Widyo Adiyanto dan ibu dari Callista Safiya Madhina ini ingin
menjadi pahlawan tanpa tanda jasa seperti ayahnya. Menjadi pengajar di SDI
Ma’arif Kota Bltar Tercinta.