“Assalamualaikum wr wb,”
“waalkumsalam wr wb”
“ Bagaimana kabar anak-anak hari ini?”
“Baik bu”
“ Baiklah anak-anak hari ini kita mempelajari bab selanjutnya tentang gaya dan gerak”
Itulah sepenggal percakapan beliau dengan siswanya di kelas, sebelum kami mengadakan wawancara.
IBu Ririn Kusnawati, yang biasa disapa dengan Bu Ririn, siapa yang tidak mengenalnya ? Sosok pengajar IPA yang ramah dan popular terutama bagi siswa kelas VI. Mengajar dengan gaya yang khas dan energik, yang selalu mengajak siswanya untuk memiliki wawasan luas dan selalu memberikan petuah-petuah di sela-sela mengajarnya.
Beliau guru yang masih muda, aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi. Guru yang telah berusia 28 tahun pada 20 Agustus 2014 selalu mendambakan menjadi guru idaman bagi semua murid-muridnya. Penasaran dengan sosok beliau? Berikut petikan wawancara tim Atraktif dengan beliau.. check it out!
Sebenarnya hal apa yang membuat bu Ririn menjadi seorang guru? Apakah cita-cita sejak kecil ataukah memang kebetulan ?
“Menjadi guru adalah cita – cita sejak kecil dan menjadi harapan untuk masa depan saya. Sebenarnya dulu saya memiliki dua cita-cita. Yang pertama menjadi seorang perawat dan yang kedua menjadi seorang guru.
Setelah saya menamatkan diri dari SMA N 1 Blitar saya mencoba untuk masuk ke dunia kesehatan dengan memilih sekolah di bidang kesehatan tersebut. Tetapi karena sesuatu hal, saya tidak dapat melanjutkan sekolah tersebut dan lebih memilih sekolah di bidang pendidikan dengan mengambil jurusan pendidikan ekonomi.
Proses selama kuliah saya nikmati dan benar-benar membuat saya senang, berinteraksi dengan teman, dosen dan dengan lingkungan kampus, dan juga tak lupa menikmati tempat wisata di kota tempat belajar saya.
Kegembiraan dan kenikmatan kuliah mengantarkan saya menjadi mahasiswa dengan predikat lulusan terbaik dengan mendapatkan IPK cumlaude. Setelah menamatkan diri dari Universitas Negeri Malang saya mencoba untuk mengajar, kebetulan ada yang menawari untuk mengajar di SDI ini saya langsung menerima. Alhamdulillah apa yang menjadi cita-cita untuk menjadi guru bisa tercapai.”
Kalau melihat latar Belakang pendidikanibu RIrin, lulusan pendidikan ekonomi dan sekarang mengajar IPA di SD, apakah itu suatu kebetulan ataukah kesengajaan?
Benar memang saya adalah lulusan pendidikan ekonomi, harusnya memang saya mengajar di tingkat SMP atau SMA. Mungkin mengajar SD merupakan suatu kebetulan, tetapi kebetulan yang sudah diamanatkan kepada saya, saya mencoba untuk menjalankannya dengan benar dan sungguh-sungguh.
Menurut saya tidak ada yang salah mengajar SD, SMP ataupun SMA atau bahkan mengajar mahasiswa. Konsep ilmu pengetahuan bisa dipelajari, mempersiapkan bahan sebelum mengajar itu menjadi penting.
Yang terpenting esensi dari mengajar itu sendiri. Kita tidak hanya mengajarkan konsep ilmu pengetahuan, tetapi kita mendidik anak. Mendidik anak dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak tau menjadi tau, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, dan yang terpenting adalah mengubah anak dari yang tidak mbeneh menjadi anak yang mbeneh.
Selain menjadi guru IPA SD, tugas apa lagi yang diembankan sekolah kepada ibu ?
“Terimakasih, selain menjadi seorang guru, tugas tambahan yang sekolah berikan kepada saya adalah bapak kepala sekolah mempercayakan untuk mengatur bidang kurikulum dan pembelajaran kepada saya.
Hal baru memang, dan terus terang saya belum pernah memegang, tetapi prinip saya apapun yang diamanatkan kepada saya, saya berusaha untuk menjalakan dengan sebaik-baiknya, proses menjalankan tugas saya anggap sebagai ilmu baru yang harus saya pelajari dan kemudian saya praktikkan, yang terpenting sudah berusaha, masalah hasil kalaupun ada yang kurang kita perbaiki perlahan –lahan”
Diluar sekolah, apa hobi ibu?
“Saya memiliki hobi yang terbilang lumrah, saya suka travelling, suka jalan-jalan, suka bepergian, tetapi bukan bepergian untuk sekedar shopping tetapi menikmati alam. Biasanya diakhir pekan saya bersama suami – yang kebetulan mempunyai hobi yang sama dengan saya- jalan – jalan ke pantai, ke gunung atau ke tempat wisata alam.
Selain bisa menghilangkan rasa penat setelah beraktivitas juga semakin menebalkan rasa percaya terhadap keagungan Allah SWT. Dan akhirnya semakin menebalkan rasa syukur kita terhadap Allah SWT.
Menurut ibu, kesan yang menarik selama mengajar?
Hal yang paling mengesankan selama mengajar adalah proses mengajar tersebut, kita dapat mengenal berbagai karakter siswa, karakter lingkungan siswa dan lain-lain. Yang paling membahagiakan selama proses itu adalah keberhasilan siswa. Keberhasilan siswa adalah keberhasilan guru.
Apa motto ibu dan kesan serta pesan ibu untuk sekolah khususnya dan bidang pendidikan umunya adalah..
Motto hidup saya : yakin, percaya dan fokus akan menjadikan hidup kita menjadi sukses.
Kesan terhadap sekolah: Sekolah merupakan keluarga kedua bagi kita, disinilah proses pembelajaran yang tidak kita dapatkan ditempat lain dimulai.
Masalah dan trouble adalah bagian dari ilmu, ilmu harus kita pelajari. Jadi masalah harus kita pelajari untuk dicarikan pemecahannya.
Pesan terhadap sekolah : marilah bersama-sama kita hantarkan siswa-siswa kita menuju kesuksesan. Mengajar dengan baik dan benar adalah tabungan kita kelak di akhirat. Semoga kita senantiasa diberikan hidayah untuk menjalankan aktivitas sehari- hari dengan baik dan selalu mendapatkan ridhonya.
Yang terakhir, apa harapan ibu sebagai seorang guru?
“ Saya adalah guru, dan akan selamanya menjadi guru dimanapun nanti saya dipercayakan dan ditugaskan. “
Catatan : Ririn Chusnawati, SE kelahiran 20 Agustus 1986 Pendidkan S 1 Ekonomi Universitas Negeri Malang Jabatan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Pembelajaran (WAKA 1)
“waalkumsalam wr wb”
“ Bagaimana kabar anak-anak hari ini?”
“Baik bu”
“ Baiklah anak-anak hari ini kita mempelajari bab selanjutnya tentang gaya dan gerak”
Itulah sepenggal percakapan beliau dengan siswanya di kelas, sebelum kami mengadakan wawancara.
IBu Ririn Kusnawati, yang biasa disapa dengan Bu Ririn, siapa yang tidak mengenalnya ? Sosok pengajar IPA yang ramah dan popular terutama bagi siswa kelas VI. Mengajar dengan gaya yang khas dan energik, yang selalu mengajak siswanya untuk memiliki wawasan luas dan selalu memberikan petuah-petuah di sela-sela mengajarnya.
Beliau guru yang masih muda, aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi. Guru yang telah berusia 28 tahun pada 20 Agustus 2014 selalu mendambakan menjadi guru idaman bagi semua murid-muridnya. Penasaran dengan sosok beliau? Berikut petikan wawancara tim Atraktif dengan beliau.. check it out!
Sebenarnya hal apa yang membuat bu Ririn menjadi seorang guru? Apakah cita-cita sejak kecil ataukah memang kebetulan ?
“Menjadi guru adalah cita – cita sejak kecil dan menjadi harapan untuk masa depan saya. Sebenarnya dulu saya memiliki dua cita-cita. Yang pertama menjadi seorang perawat dan yang kedua menjadi seorang guru.
Setelah saya menamatkan diri dari SMA N 1 Blitar saya mencoba untuk masuk ke dunia kesehatan dengan memilih sekolah di bidang kesehatan tersebut. Tetapi karena sesuatu hal, saya tidak dapat melanjutkan sekolah tersebut dan lebih memilih sekolah di bidang pendidikan dengan mengambil jurusan pendidikan ekonomi.
Proses selama kuliah saya nikmati dan benar-benar membuat saya senang, berinteraksi dengan teman, dosen dan dengan lingkungan kampus, dan juga tak lupa menikmati tempat wisata di kota tempat belajar saya.
Kegembiraan dan kenikmatan kuliah mengantarkan saya menjadi mahasiswa dengan predikat lulusan terbaik dengan mendapatkan IPK cumlaude. Setelah menamatkan diri dari Universitas Negeri Malang saya mencoba untuk mengajar, kebetulan ada yang menawari untuk mengajar di SDI ini saya langsung menerima. Alhamdulillah apa yang menjadi cita-cita untuk menjadi guru bisa tercapai.”
Kalau melihat latar Belakang pendidikanibu RIrin, lulusan pendidikan ekonomi dan sekarang mengajar IPA di SD, apakah itu suatu kebetulan ataukah kesengajaan?
Benar memang saya adalah lulusan pendidikan ekonomi, harusnya memang saya mengajar di tingkat SMP atau SMA. Mungkin mengajar SD merupakan suatu kebetulan, tetapi kebetulan yang sudah diamanatkan kepada saya, saya mencoba untuk menjalankannya dengan benar dan sungguh-sungguh.
Menurut saya tidak ada yang salah mengajar SD, SMP ataupun SMA atau bahkan mengajar mahasiswa. Konsep ilmu pengetahuan bisa dipelajari, mempersiapkan bahan sebelum mengajar itu menjadi penting.
Yang terpenting esensi dari mengajar itu sendiri. Kita tidak hanya mengajarkan konsep ilmu pengetahuan, tetapi kita mendidik anak. Mendidik anak dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak tau menjadi tau, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, dan yang terpenting adalah mengubah anak dari yang tidak mbeneh menjadi anak yang mbeneh.
Selain menjadi guru IPA SD, tugas apa lagi yang diembankan sekolah kepada ibu ?
“Terimakasih, selain menjadi seorang guru, tugas tambahan yang sekolah berikan kepada saya adalah bapak kepala sekolah mempercayakan untuk mengatur bidang kurikulum dan pembelajaran kepada saya.
Hal baru memang, dan terus terang saya belum pernah memegang, tetapi prinip saya apapun yang diamanatkan kepada saya, saya berusaha untuk menjalakan dengan sebaik-baiknya, proses menjalankan tugas saya anggap sebagai ilmu baru yang harus saya pelajari dan kemudian saya praktikkan, yang terpenting sudah berusaha, masalah hasil kalaupun ada yang kurang kita perbaiki perlahan –lahan”
Diluar sekolah, apa hobi ibu?
“Saya memiliki hobi yang terbilang lumrah, saya suka travelling, suka jalan-jalan, suka bepergian, tetapi bukan bepergian untuk sekedar shopping tetapi menikmati alam. Biasanya diakhir pekan saya bersama suami – yang kebetulan mempunyai hobi yang sama dengan saya- jalan – jalan ke pantai, ke gunung atau ke tempat wisata alam.
Selain bisa menghilangkan rasa penat setelah beraktivitas juga semakin menebalkan rasa percaya terhadap keagungan Allah SWT. Dan akhirnya semakin menebalkan rasa syukur kita terhadap Allah SWT.
Menurut ibu, kesan yang menarik selama mengajar?
Hal yang paling mengesankan selama mengajar adalah proses mengajar tersebut, kita dapat mengenal berbagai karakter siswa, karakter lingkungan siswa dan lain-lain. Yang paling membahagiakan selama proses itu adalah keberhasilan siswa. Keberhasilan siswa adalah keberhasilan guru.
Apa motto ibu dan kesan serta pesan ibu untuk sekolah khususnya dan bidang pendidikan umunya adalah..
Motto hidup saya : yakin, percaya dan fokus akan menjadikan hidup kita menjadi sukses.
Kesan terhadap sekolah: Sekolah merupakan keluarga kedua bagi kita, disinilah proses pembelajaran yang tidak kita dapatkan ditempat lain dimulai.
Masalah dan trouble adalah bagian dari ilmu, ilmu harus kita pelajari. Jadi masalah harus kita pelajari untuk dicarikan pemecahannya.
Pesan terhadap sekolah : marilah bersama-sama kita hantarkan siswa-siswa kita menuju kesuksesan. Mengajar dengan baik dan benar adalah tabungan kita kelak di akhirat. Semoga kita senantiasa diberikan hidayah untuk menjalankan aktivitas sehari- hari dengan baik dan selalu mendapatkan ridhonya.
Yang terakhir, apa harapan ibu sebagai seorang guru?
“ Saya adalah guru, dan akan selamanya menjadi guru dimanapun nanti saya dipercayakan dan ditugaskan. “
Catatan : Ririn Chusnawati, SE kelahiran 20 Agustus 1986 Pendidkan S 1 Ekonomi Universitas Negeri Malang Jabatan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Pembelajaran (WAKA 1)
