Globalisasi internasional telah berhembus secara cepat dan kuat, membuat tidak ada lagi jarak antar belahan dunia satu dengan lainnya, teknologi telah berkembang dengan cepat dan canggih, semakin memberikan kemudahan dan kenyamanan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Apalagi dengan telah datangnya era perdagangan bebas yaitu Perdagangan Bebas tingkat Asia pada tahun 2010 dan Perdagangan Bebas tingkat Dunia pada tahun 2020. Hal ini berarti semua negara akan dengan mudah, cepat, dan murah untuk masuk dan keluar ke negara-negara lain antar negara dunia untuk melakukan aktivitas ekonomi, pendidikan, sosial dan sebagainya.
Ini berarti dibutuhkan kemampuan kompetitif global untuk bisa menghadapi persaingan global tersebut. Hal tersebut hanya bisa dicapai melalui peningkatan mutu pembelajaran di suatu intitusi Pendidikan.
Sesuai yang disampaikan gagasan Prof.Dr.HM. Zainuddin. M.Pd selaku Pendiri Sekolah, Kepala Sekolah Pertama dan Tim Pengembang berdasarkan latar belakang di atas, kami mendesain Sekolah yaitu SDI Maarif Plosokerep Kota Blitar Full day, Sekolah Berstandar Internasional, yaitu sebuah lembaga pendidikan yang yang menerapkan Kurikulum Nasional Plus, dengan Plus Kurikulum Internasional.
Hal ini sesuai dengan Kurikulum Satuan Tingkat pendidikan (KTSP 2006), kemudian dikuatkan dengan KEPMEN tahun 2006, dengan menerapkan sistem pendidikan dengan pendekataan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang ditetapkan oleh pemerintah, yang berimplikasi pada perluasan kewenangan sekolah dalam mendesan kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum nasional. Ini sesuai dengan Undang Undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pasal 51 ayat 1 yang menyatakan masyarakat berhak untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan pendidikan non formal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat. Sehingga sekolah ini bercirikan sekolah religi yang berstandar Internasional.
Adapun program-program pembelajaran di SDI Maarif Plosokerep Kota Blitar antara lain:
(1) model pembelajaran menggunakan Contekstual Learning/ pembelajaran kontekstual (semua materi didesain dengan mengimplementasikan materi pembelajaran secara nyata bagi siswa di kehidupan sehari hari yang dekat, dialami, didengar, dan dirasakan oleh siswa).
Hal tersebut untuk mengarahkan siswa supaya memiliki daya saing global dengan proses pembelajarannya tidak hanya berorientasi penguasaan teori dan hafalan saja namun juga implementasi problem solving yaitu bagaimana materi tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari untuk mengatasi suatu masalah / mendidik siswa untuk mandiri.
(2) Implementasi nilai-nilai religius dan ibadah yang terprogram dalam desain jadwal regular siswa, siswa mengimplementasikan nilai-nilai religius dan ibadah id lingkungan sekolah melalui kegiatan Sholat berjamaah pada sholat Dhuha, Sholat Dhuhur, dan Sholat Asyar, berdoa bersama pada setiap memulai dan mengakhiri suatu aktivitas seperti makan, minim, belajar, keluar dan masuk masjid dsb, penerapan tersebut akan menanamkan pada siswa sejak dini tentang nilai-nilai islami dan akhlakul karimah sehingga diharapkan menjadi calon generasi bangsa yang memiliki religius yang mantap dan pribadi yang utuh.
(3) Mastery Learning/ pembelajaran tuntas, desain kurikulumnya adalah pembelajaran tuntas, jadi siswa tidak perlu adanya tambahan pelajaran/ les/ kursus karena di sekolah sudah cukup,
(4) Desain dan struktur Kurikulum dirancang untuk mengembangkan multi Intelegensi anak, baik pada IQ/ kecerdasan intelektual, EQ (kecerdasan emosional), dan SQ (kecerdasan spiritual), sehingga diharapkan kecerdasan majemuk siswa/ anak-anak akan mampu berkembang secara alami, optimal, dan terarah dengan menciptakan mengkondindisikan pembelajaran yang menyenangkan (Joyfull), mengasyikkan (Fun), menantang (Challenging), membangkitkan rasa ingin tahu (Curiosity Stimulating), melibatkan siswa dalam pembelajaran sambil bermain secara holistik dan aktif.
(5) Suasana kelas dan pembelajaran didesain menjadi suasana yang menyenangkan (happyfull), sehingga iklim rumah yang nyaman dan menyenangkan terasa di sekolah.
(6) Untuk menyiapkan siswa terhadap ujian nasional, mulai kelas 4 didesain dengan struktur kurikulum yang tidak perlu adanya Pendalaman, namun pemantapan/ pengayaan sudah terintegrasikan dalam struktur kurikulum.
(7) Untuk itulah terdapat kegiatan out bond pada setiap liburan semester sebagai media implementasi materi materi dari berbagai disiplin ilmu yang dikemas dengan kegiatan permainan yang menarik, menantang, menghibur, dan mendidik siswa, untuk menjaga kualitas kesehatan siswa.
(8) diterapkan Bebas Uang Saku, siswa dilarang membawa uang jajan karena kebanyakan siswa masih belum bisa membedakan makan dan ninuman yang berbahan kimia dan pengawet yang biasa dijajakan dan mendidik siswa hidup hemat, untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran diperlukan kerja sama antar pihak sekolah dan orang tua.
(9) maka dibentuklah POT (Paguyupan Orang Tua) yang beranggotakan wali murid dan guru untuk mendiskusikan kemajuan dan perkembangan sekolah termasuk juga adanya.
(10) Parental Teaching Program, yaitu program bahwa wali murid diberi kesempatan untuk mengajar siswa pada hari sabtu, hal ini berguna untuk menambah wawasan, informasi, dan kedekatan orang tua terhadap kegiatan anak di sekolah.
(11) Ektra kurikuler merupakan kegiatan untuk mewadahi mengembangkan bakat, minat, dan keinginan siswa, ada 10 ekstra kurikuler di SDI Maarif Plosokerep Kota Blitar antaralain: Pramuka, Sepak Bola, Menari Islami, Menyanyi Qasidah, Kerawitan, Hadrah, Pencak Silat Pagar Nusa, Pantomim, dan Menggambar.
Output dari proses pembelajaran di atas diharapkan siswa menjadi sosok pribadi religius, berakhlakul karimah, mempunyai daya saing global untuk siap menghadapi era globalisasi masa depan, mandiri, kemampuan problem solving yang mantap, dan mampu berkomunikasi dengan bahasa internasional antar negara dunia, serta menyadari bahwa dia adalah bagian dari warga dunia yang memiliki keribadian bangsa yang kuat.
(12) Teaching For Parent adalah program sekolah yang ditujukan untuk wali murid yang merasa mengalami kesulitan dalam membantu siswa belajar di rumah khusunya ada kendala dalam bahasa, program ini dilaksanakan setiap hari Sabtu jam 09.00 s.d 10.00, yang mana program ini tidak dipungut biaya, wali murid bisa menfoto copy materi dari putranya, dan kegiatan ini adalah bagi wali murid yang ada waktu luang.
(13) Sekolah Sepak Bola Garuda Blitar merupakan pengembangan dari ekstra kurikuler Sepak Bola, yang merupakan pengembangan dari kegiatan ekstrakurikuler Sepak bola, yang mana kegitan ini telah diminati oleh generasi muda kota/ kabupaten Blitar untuk menggali bakat dan mengasah skill sebagai pemain sepak bola yunior.
(14) English Day/ Hari Bahasa, Setiap hari Senin-Selasa guru, karyawan, dan siswa menggunakan Bahasa Indonesia, Setiap hari Rabu-Kamis menggunakan Bahasa Inggris, Jumat menggunakan Bahasa Jawa, tidak hanya bahasa, guru dan karyawan juga menggunakan baju/ kostum jawa, ini merupakan suatu komitmen bahwa sekolah menjunjung tinggi nilai dan tradisi jawa sebagai jati diri bangsa walaupun telah memiliki kemampuan bahasa internasional yang komunikatif dan penguasaan Ilmu dan Teknologi terdepan.
(15) English Area adalah suatu program internal sekolah yang mana sekolah telah memasang area dengan komitmen dan konsekuensi siapapu warga sekolah yang berada di area tersebut wajib menggunakan bahasa komunikasi bahasa inggris.
(16) untuk memberikan suport dan motivasi ada Tim Virus Bahasa Inggris yang selalu mengawali dan terus menggunakan komunikasi bahasa Inggris dengan guru, karyawan dan siswa dalam rangka melatih dan membiasakan bahasa inggris itu tidak perlu malu-malu, ragu-ragu, atau takut salah yang terpenting adalah keberanian untuk berbicara dan komunikasi, adapun gramer yang benar secara berangsur-angsur dan secara give and take akan bertambah dengan efektif, dan ini telah teruji dan terbukti banyak orang yang pandai menulis bahasa Inggrsi namun tidak bisa berbicara bahasa inggris, bahasa perlu dipaksa dan dibiasakan sehingga menjadi terbiasa dan bisa.
(17) Micro teaching,merupakan program sekolah yang dijadwal setiap 2 minggu sekali guru praktek mengajar di depan rekan-rekan guru lainnya, menggunakan media, metode sesuai dengan pembagian tugasnya untuk dinilai dan dievaluasi oleh rekan-rekan guru, sekolah sering mengundang Dosen Universitas Negeri Malang, sekolah lain juga dan mahasiswa dari kampus UM, UNISBA, STIKIP, IAIT TRIBAKTI dalam rangka memberikan masukan, saran, kritik demi menambah khasanah keilmuan dan wawasan dalam penggunaan media, metode dan mengajar yang efektif sesuai dengan standar.
(18) WorkShop dan Diklat, sekolah dalam kurun 6 bulan sekali mengundang narasumber pendidikan dari kampus Universitas Negeri Malang untuk memberikan workshop seperti pemantapan Kurikulum 2013, Workshop Publikasi Ilmiah Berbasis Karakter serta sekolah gencar mengirimkan guru-guru mengikuti workshop dan diklat di luar , baik tingkat kota atau provinsi dalam rangka peningkatan kompetensi guru dalam mengajar mengikuti perkembangan dan tuntutan era global.
(19) Hospot Area, sekolah telah memasang Hospot Area untuk memberikan layanan akses internet free wifii baik lap top maupun komputer untuk layanan akses informasi dan komunikasi di civitas akademika, pengiriman soal dan tugas , informasi tidak hanya melalui surat melainkan melalui Via Email, untuk mendukung kesiapan tantangan global era IT dan Informasi.
(20) Layanan keamanan sekolah Kamera CCTV, sekolah telah memasang dan mengamati aktivitas siswa dan guru , tamu dalam rangka peningkatan keamanan dan kenyamanan sekolah, termasuk hasil kajian bahwa melalui CCTV dipasang di kelas mampu meningkatkan kinerja dan kedisiplinan guru dan karyawan dalam bekerja dan mengajar, karena semua aktivitas, datang, keluar sekolah, mengajar dapat dipantau secara on line dan record / rekaman untuk mengevalusi, monitoring sehingga bisa diberikan masukan dan saran atas kegiatan tersebut.
Demikian prelist ini, semoga sekolah ini menjadi sekolah yang membawa manfaat dan barokah.Amin.
Blitar, 17 Nopember 2014
Novi Catur Muspita,S.Pd,Msi
Kepala Sekolah
Apalagi dengan telah datangnya era perdagangan bebas yaitu Perdagangan Bebas tingkat Asia pada tahun 2010 dan Perdagangan Bebas tingkat Dunia pada tahun 2020. Hal ini berarti semua negara akan dengan mudah, cepat, dan murah untuk masuk dan keluar ke negara-negara lain antar negara dunia untuk melakukan aktivitas ekonomi, pendidikan, sosial dan sebagainya.
Ini berarti dibutuhkan kemampuan kompetitif global untuk bisa menghadapi persaingan global tersebut. Hal tersebut hanya bisa dicapai melalui peningkatan mutu pembelajaran di suatu intitusi Pendidikan.
Sesuai yang disampaikan gagasan Prof.Dr.HM. Zainuddin. M.Pd selaku Pendiri Sekolah, Kepala Sekolah Pertama dan Tim Pengembang berdasarkan latar belakang di atas, kami mendesain Sekolah yaitu SDI Maarif Plosokerep Kota Blitar Full day, Sekolah Berstandar Internasional, yaitu sebuah lembaga pendidikan yang yang menerapkan Kurikulum Nasional Plus, dengan Plus Kurikulum Internasional.
Hal ini sesuai dengan Kurikulum Satuan Tingkat pendidikan (KTSP 2006), kemudian dikuatkan dengan KEPMEN tahun 2006, dengan menerapkan sistem pendidikan dengan pendekataan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang ditetapkan oleh pemerintah, yang berimplikasi pada perluasan kewenangan sekolah dalam mendesan kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum nasional. Ini sesuai dengan Undang Undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pasal 51 ayat 1 yang menyatakan masyarakat berhak untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan pendidikan non formal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat. Sehingga sekolah ini bercirikan sekolah religi yang berstandar Internasional.
Adapun program-program pembelajaran di SDI Maarif Plosokerep Kota Blitar antara lain:
(1) model pembelajaran menggunakan Contekstual Learning/ pembelajaran kontekstual (semua materi didesain dengan mengimplementasikan materi pembelajaran secara nyata bagi siswa di kehidupan sehari hari yang dekat, dialami, didengar, dan dirasakan oleh siswa).
Hal tersebut untuk mengarahkan siswa supaya memiliki daya saing global dengan proses pembelajarannya tidak hanya berorientasi penguasaan teori dan hafalan saja namun juga implementasi problem solving yaitu bagaimana materi tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari untuk mengatasi suatu masalah / mendidik siswa untuk mandiri.
(2) Implementasi nilai-nilai religius dan ibadah yang terprogram dalam desain jadwal regular siswa, siswa mengimplementasikan nilai-nilai religius dan ibadah id lingkungan sekolah melalui kegiatan Sholat berjamaah pada sholat Dhuha, Sholat Dhuhur, dan Sholat Asyar, berdoa bersama pada setiap memulai dan mengakhiri suatu aktivitas seperti makan, minim, belajar, keluar dan masuk masjid dsb, penerapan tersebut akan menanamkan pada siswa sejak dini tentang nilai-nilai islami dan akhlakul karimah sehingga diharapkan menjadi calon generasi bangsa yang memiliki religius yang mantap dan pribadi yang utuh.
(3) Mastery Learning/ pembelajaran tuntas, desain kurikulumnya adalah pembelajaran tuntas, jadi siswa tidak perlu adanya tambahan pelajaran/ les/ kursus karena di sekolah sudah cukup,
(4) Desain dan struktur Kurikulum dirancang untuk mengembangkan multi Intelegensi anak, baik pada IQ/ kecerdasan intelektual, EQ (kecerdasan emosional), dan SQ (kecerdasan spiritual), sehingga diharapkan kecerdasan majemuk siswa/ anak-anak akan mampu berkembang secara alami, optimal, dan terarah dengan menciptakan mengkondindisikan pembelajaran yang menyenangkan (Joyfull), mengasyikkan (Fun), menantang (Challenging), membangkitkan rasa ingin tahu (Curiosity Stimulating), melibatkan siswa dalam pembelajaran sambil bermain secara holistik dan aktif.
(5) Suasana kelas dan pembelajaran didesain menjadi suasana yang menyenangkan (happyfull), sehingga iklim rumah yang nyaman dan menyenangkan terasa di sekolah.
(6) Untuk menyiapkan siswa terhadap ujian nasional, mulai kelas 4 didesain dengan struktur kurikulum yang tidak perlu adanya Pendalaman, namun pemantapan/ pengayaan sudah terintegrasikan dalam struktur kurikulum.
(7) Untuk itulah terdapat kegiatan out bond pada setiap liburan semester sebagai media implementasi materi materi dari berbagai disiplin ilmu yang dikemas dengan kegiatan permainan yang menarik, menantang, menghibur, dan mendidik siswa, untuk menjaga kualitas kesehatan siswa.
(8) diterapkan Bebas Uang Saku, siswa dilarang membawa uang jajan karena kebanyakan siswa masih belum bisa membedakan makan dan ninuman yang berbahan kimia dan pengawet yang biasa dijajakan dan mendidik siswa hidup hemat, untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran diperlukan kerja sama antar pihak sekolah dan orang tua.
(9) maka dibentuklah POT (Paguyupan Orang Tua) yang beranggotakan wali murid dan guru untuk mendiskusikan kemajuan dan perkembangan sekolah termasuk juga adanya.
(10) Parental Teaching Program, yaitu program bahwa wali murid diberi kesempatan untuk mengajar siswa pada hari sabtu, hal ini berguna untuk menambah wawasan, informasi, dan kedekatan orang tua terhadap kegiatan anak di sekolah.
(11) Ektra kurikuler merupakan kegiatan untuk mewadahi mengembangkan bakat, minat, dan keinginan siswa, ada 10 ekstra kurikuler di SDI Maarif Plosokerep Kota Blitar antaralain: Pramuka, Sepak Bola, Menari Islami, Menyanyi Qasidah, Kerawitan, Hadrah, Pencak Silat Pagar Nusa, Pantomim, dan Menggambar.
Output dari proses pembelajaran di atas diharapkan siswa menjadi sosok pribadi religius, berakhlakul karimah, mempunyai daya saing global untuk siap menghadapi era globalisasi masa depan, mandiri, kemampuan problem solving yang mantap, dan mampu berkomunikasi dengan bahasa internasional antar negara dunia, serta menyadari bahwa dia adalah bagian dari warga dunia yang memiliki keribadian bangsa yang kuat.
(12) Teaching For Parent adalah program sekolah yang ditujukan untuk wali murid yang merasa mengalami kesulitan dalam membantu siswa belajar di rumah khusunya ada kendala dalam bahasa, program ini dilaksanakan setiap hari Sabtu jam 09.00 s.d 10.00, yang mana program ini tidak dipungut biaya, wali murid bisa menfoto copy materi dari putranya, dan kegiatan ini adalah bagi wali murid yang ada waktu luang.
(13) Sekolah Sepak Bola Garuda Blitar merupakan pengembangan dari ekstra kurikuler Sepak Bola, yang merupakan pengembangan dari kegiatan ekstrakurikuler Sepak bola, yang mana kegitan ini telah diminati oleh generasi muda kota/ kabupaten Blitar untuk menggali bakat dan mengasah skill sebagai pemain sepak bola yunior.
(14) English Day/ Hari Bahasa, Setiap hari Senin-Selasa guru, karyawan, dan siswa menggunakan Bahasa Indonesia, Setiap hari Rabu-Kamis menggunakan Bahasa Inggris, Jumat menggunakan Bahasa Jawa, tidak hanya bahasa, guru dan karyawan juga menggunakan baju/ kostum jawa, ini merupakan suatu komitmen bahwa sekolah menjunjung tinggi nilai dan tradisi jawa sebagai jati diri bangsa walaupun telah memiliki kemampuan bahasa internasional yang komunikatif dan penguasaan Ilmu dan Teknologi terdepan.
(15) English Area adalah suatu program internal sekolah yang mana sekolah telah memasang area dengan komitmen dan konsekuensi siapapu warga sekolah yang berada di area tersebut wajib menggunakan bahasa komunikasi bahasa inggris.
(16) untuk memberikan suport dan motivasi ada Tim Virus Bahasa Inggris yang selalu mengawali dan terus menggunakan komunikasi bahasa Inggris dengan guru, karyawan dan siswa dalam rangka melatih dan membiasakan bahasa inggris itu tidak perlu malu-malu, ragu-ragu, atau takut salah yang terpenting adalah keberanian untuk berbicara dan komunikasi, adapun gramer yang benar secara berangsur-angsur dan secara give and take akan bertambah dengan efektif, dan ini telah teruji dan terbukti banyak orang yang pandai menulis bahasa Inggrsi namun tidak bisa berbicara bahasa inggris, bahasa perlu dipaksa dan dibiasakan sehingga menjadi terbiasa dan bisa.
(17) Micro teaching,merupakan program sekolah yang dijadwal setiap 2 minggu sekali guru praktek mengajar di depan rekan-rekan guru lainnya, menggunakan media, metode sesuai dengan pembagian tugasnya untuk dinilai dan dievaluasi oleh rekan-rekan guru, sekolah sering mengundang Dosen Universitas Negeri Malang, sekolah lain juga dan mahasiswa dari kampus UM, UNISBA, STIKIP, IAIT TRIBAKTI dalam rangka memberikan masukan, saran, kritik demi menambah khasanah keilmuan dan wawasan dalam penggunaan media, metode dan mengajar yang efektif sesuai dengan standar.
(18) WorkShop dan Diklat, sekolah dalam kurun 6 bulan sekali mengundang narasumber pendidikan dari kampus Universitas Negeri Malang untuk memberikan workshop seperti pemantapan Kurikulum 2013, Workshop Publikasi Ilmiah Berbasis Karakter serta sekolah gencar mengirimkan guru-guru mengikuti workshop dan diklat di luar , baik tingkat kota atau provinsi dalam rangka peningkatan kompetensi guru dalam mengajar mengikuti perkembangan dan tuntutan era global.
(19) Hospot Area, sekolah telah memasang Hospot Area untuk memberikan layanan akses internet free wifii baik lap top maupun komputer untuk layanan akses informasi dan komunikasi di civitas akademika, pengiriman soal dan tugas , informasi tidak hanya melalui surat melainkan melalui Via Email, untuk mendukung kesiapan tantangan global era IT dan Informasi.
(20) Layanan keamanan sekolah Kamera CCTV, sekolah telah memasang dan mengamati aktivitas siswa dan guru , tamu dalam rangka peningkatan keamanan dan kenyamanan sekolah, termasuk hasil kajian bahwa melalui CCTV dipasang di kelas mampu meningkatkan kinerja dan kedisiplinan guru dan karyawan dalam bekerja dan mengajar, karena semua aktivitas, datang, keluar sekolah, mengajar dapat dipantau secara on line dan record / rekaman untuk mengevalusi, monitoring sehingga bisa diberikan masukan dan saran atas kegiatan tersebut.
Demikian prelist ini, semoga sekolah ini menjadi sekolah yang membawa manfaat dan barokah.Amin.
Blitar, 17 Nopember 2014
Novi Catur Muspita,S.Pd,Msi
Kepala Sekolah
